Pengertian Arsitektur Hijau dan Berkelanjutan
Arsitektur hijau atau green architecture adalah pendekatan dalam perencanaan bangunan yang bertujuan untuk meminimalkan dampak negatif terhadap lingkungan. Konsep ini menekankan pada keberlanjutan lingkungan dan pembangunan yang dapat berlangsung dalam jangka panjang.
Latar Belakang Permasalahan.
Pemanasan global, kepadatan penduduk, krisis energi dan beban lingkungan perkotaan seperti polusi udara, air dan tanah mengakibatkan dampak negatif kepada kesehatan dan kenyamanan masyarakat kota dan global, hal ini dikampanyekan terus menerus oleh para ahli dibidang lingkungan sehingga mampu meningkatkan kesadaran baik di level individu, masyarakat dan negara, dan mampu menjadi regulasi standart.
Berikut adalah 10 alasan pentingnya arsitektur hijau dan berkelanjutan:
- Mengurangi Dampak Lingkungan Arsitektur hijau dirancang untuk mengurangi jejak karbon dan polusi, sehingga membantu menjaga keseimbangan ekosistem dan mengurangi dampak negatif terhadap lingkungan.
- Penghematan Energi Bangunan berkelanjutan menggunakan teknologi hemat energi, seperti panel surya dan desain bangunan yang memaksimalkan cahaya alami, yang dapat mengurangi konsumsi energi secara signifikan.
- Penggunaan Material Ramah Lingkungan Arsitektur hijau mendorong penggunaan material bangunan yang dapat didaur ulang atau bersifat alami, seperti kayu yang dikelola secara berkelanjutan, yang mengurangi eksploitasi sumber daya alam.
- Meningkatkan Kualitas Udara Bangunan hijau sering kali dilengkapi dengan sistem ventilasi yang baik dan menggunakan material yang tidak mengandung bahan kimia berbahaya, sehingga meningkatkan kualitas udara dalam ruangan dan mendukung kesehatan penghuninya.
- Pengelolaan Air yang Efisien Arsitektur berkelanjutan memanfaatkan teknologi pengelolaan air, seperti sistem penampungan air hujan dan penggunaan ulang air limbah, yang membantu mengurangi konsumsi air bersih.
- Mengurangi Biaya Operasional Dengan desain yang lebih efisien dan hemat energi, bangunan hijau dapat mengurangi biaya operasional jangka panjang, seperti biaya listrik dan air, sehingga lebih ekonomis bagi penghuni dan pemiliknya.
- Mendukung Kesehatan Penghuni Arsitektur hijau memperhatikan kesejahteraan penghuninya dengan meminimalkan paparan terhadap bahan kimia beracun dan menyediakan ruang yang sehat dan nyaman, yang dapat meningkatkan produktivitas dan kualitas hidup.
- Adaptasi Terhadap Perubahan Iklim Bangunan hijau lebih tahan terhadap perubahan iklim, dengan desain yang responsif terhadap kondisi cuaca dan lingkungan, serta mengurangi kontribusi terhadap pemanasan global.
- Meningkatkan Nilai Properti Tren global menuju bangunan hijau membuat properti berkelanjutan menjadi lebih diminati, yang pada akhirnya dapat meningkatkan nilai jual dan daya tarik bangunan bagi pembeli atau penyewa.
- Membangun Komunitas yang Lebih Baik Arsitektur berkelanjutan mendorong pembangunan yang memperhatikan aspek sosial, seperti ruang hijau publik dan fasilitas yang mendukung interaksi sosial, menciptakan lingkungan yang lebih baik bagi komunitas sekitar.
- Desain Pasif
- Contoh aplikasi: Penggunaan jendela besar di sisi selatan (di belahan bumi utara) untuk memaksimalkan cahaya matahari di musim dingin dan penempatan shading atau tirai untuk mengurangi panas berlebih di musim panas.
- Penggunaan Material Ramah Lingkungan
- Contoh aplikasi: Penggunaan bambu sebagai bahan konstruksi karena cepat tumbuh, mudah didaur ulang, dan memiliki jejak karbon rendah.
- Sistem Pengelolaan Air Efisien
- Contoh aplikasi: Instalasi tangki penampungan air hujan di atap bangunan yang digunakan untuk menyiram tanaman atau keperluan non-minum seperti mencuci kendaraan.
- Energi Terbarukan
- Contoh aplikasi: Pemasangan panel surya di atap bangunan untuk menyuplai listrik gedung secara mandiri.
- Pengolahan dan Daur Ulang Limbah
- Contoh aplikasi: Menggunakan bahan konstruksi yang dapat dibongkar dan digunakan kembali di proyek lain, atau mendaur ulang limbah dapur dan halaman menjadi pupuk organik.
- Sistem Ventilasi Alami dan Pencahayaan Alami
- Contoh aplikasi: Merancang ventilasi silang (cross-ventilation) dengan menempatkan jendela di kedua sisi bangunan sehingga angin dapat mengalir secara alami.
- Penghijauan Atap dan Dinding (Green Roof and Green Walls)
- Contoh aplikasi: Atap hijau (green roof) yang ditanami tanaman lokal untuk membantu mengurangi suhu dalam bangunan dan meningkatkan keanekaragaman hayati.
- Manajemen Limbah Konstruksi
- Contoh aplikasi: Memilih teknik konstruksi modular yang dapat mengurangi pemborosan bahan dan memungkinkan penggunaan kembali material.
- Efisiensi Energi
- Contoh aplikasi: Penggunaan kaca berlapis khusus (low-E glass) yang mampu mengurangi panas matahari masuk ke dalam ruangan namun tetap memaksimalkan pencahayaan alami.
- Ruang Terbuka Hijau dan Urban Farming
- Contoh aplikasi: Menyediakan taman vertikal atau lahan pertanian kecil di sekitar bangunan untuk produksi pangan lokal dan pengurangan polusi.